Kaki melangkah pasti menyusuri
lorong demi lorong sekolah, beberapa anak tangga terpijak oleh kaki ini, rasa
tak sabar dan heran mulai muncul ketika kaki melangkahi pembatas ruang. Mata
melirik keseisi ruang. Wajah tak dikenal menampakan diri. Senyum, serius,
tegang semua tersirat dalam raut wajah mereka,
mencoba mencari celah kosongg diruang yang akan disinggahi 2 semester.
Beberapa menit menjadi bisu kini
bisa dipahami sepintas watak meraka, beragam sifat tetapi akan saling
melengkapi, bermacam sudut pandang tapi satu arah tujuan. Terdengar beberapa
obrolan singkat diantara mereka, terbisik perkenalan nama di tengah ruang. Awal
yang takan terlupakan dari satu langkah perjuangan, suasana bisu mulai mencair,
acuh menjadi simpatik tetapi tetap berpegang teguh pada harga diri. Entah apa
yang akan terjadi selanjutnya.
Teriakan keras terdengar bukan
karena bahaya namun karna canda. Tingkah tak pasti bukan karena gila namun
karena tak saling kenal. Beberapa jiwa mendapat jiwa untuk bertukar pendapat,
dan jiwa lain tetap membisu. Menuggu hal pasti untuk berkenalan namun ini bukan
TK yang menyediakan sesi berkenalan, kesadaran, kepribadianlah yang akan
menentukan siapa yang akan mendapatkan teman terlebih dahulu.
Hari, minggu, bulan berlalu. Jiwa
bisu kina aktif, Mereka saling kenal. mereka kini sama namun berbeda, Berbeda
tapi satu. satu tapi bersaing, bersaing meraih apa yang dia inginkan, bersaiang
untuk kebahagiaan kelak. Bersaing tetapi teman, saling membantu dalam
kesulitan, berkerja sama dalam kesusahan. Berteman dan bersaudara, canda
selalu, marah sesingkatnya, bahagia selamanya.
Mungkin bukan kisah terindah
didunia, namun akan menjadi terindah dimasa SMA, mungkin bukan teman terbaik,
tetapi teman yang mengerti. Mungkin bukan saudara kandung, tapi saling
menasehati. Pertemanan persaudaraan kekerabatan harus muncul dan selalu
terjalin dalam diri ini hingga kapan pun, umur akan menjadi kenangan tapi
pertemanan akan abadi. Dia tidak menjadi kenangan, dia akan selalu tumbuh dan
semakin besar hingga nanti.
Didalam sini tidak ada yang
sempurna, tapi bukan berarti tidak istimewa. Kami istimewa tetapi tetap ada
kekurangan. Selalu kekurangan ilmu dan teman. Kami hanya manusia biasa tapi
kami punya kelebihan, kelebihan musuh dan orang yang membenci kita.
Hanya
rangkaian kata tak berarti, namun ini kisah lusuh dalam buku putih abu.
MR
AWAMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar